Kalau kamu sudah berada di dunia SEO, pasti sudah tahu bahwa backlink itu sangat penting. Mereka seperti “suara” yang memberi tahu Google bahwa situs kamu itu terpercaya dan bernilai. Tapi, banyak yang keliru dalam memilih backlink. Kalau backlink yang dibeli asal-asalan, bukannya meningkatkan peringkat, malah bisa bikin SEO kamu drop.
Nah, supaya enggak salah langkah, gue bakal berbagi beberapa cara menentukan kualitas backlink yang pantas dibeli. Pasti bermanfaat banget buat kamu yang ingin meningkatkan peringkat dan visibilitas situs di mesin pencari.
Cara Menentukan Kualitas Backlink yang Pantas Dibeli
1. Pilih Backlink dari Situs dengan Otoritas yang Tinggi
Salah satu faktor yang paling penting dalam menilai kualitas backlink adalah Domain Authority (DA). DA ini adalah skor yang mengukur seberapa kuat atau berotoritasnya suatu situs di mata Google. Semakin tinggi DA situs yang memberikan backlink, semakin berharga backlink tersebut.
Misalnya, situs-situs seperti media besar, blog populer, atau universitas (.edu) biasanya memiliki DA yang tinggi. Jika kamu bisa mendapatkan backlink dari situs-situs seperti itu, itu akan sangat membantu dalam meningkatkan otoritas website kamu. Tentunya, semakin tinggi DA-nya, semakin besar kemungkinan backlink kampus dofollow tersebut memberi dampak positif pada peringkat SEO kamu.
Gue pernah belajar hal ini secara langsung. Dulu, gue sempat membeli backlink dari situs dengan DA rendah, dan hasilnya? Website gue cuma naik sedikit. Tapi setelah fokus ke situs dengan DA tinggi, hasilnya jauh lebih signifikan. Jadi, cek selalu DA situs yang akan memberi backlink ke kamu, ya!
2. Periksa Relevansi Backlink dengan Niche Website Kamu
Relevansi itu kunci. Jangan cuma cari backlink dari situs yang DA-nya tinggi, tapi pastikan juga bahwa situs tersebut relevan dengan niche atau topik yang kamu bahas. Jika website kamu bergerak di bidang teknologi, maka backlink dari situs yang membahas teknologi, digital marketing, atau inovasi akan lebih bermanfaat daripada backlink dari situs fashion atau kuliner.
Kenapa relevansi itu penting? Karena Google sangat memperhatikan konteks. Jika backlink datang dari situs yang berhubungan langsung dengan topik yang kamu bahas, Google akan menganggap situs kamu lebih tepercaya di bidang itu. Sebaliknya, backlink yang datang dari situs yang tidak relevan malah bisa merugikan SEO kamu.
Contohnya, gue punya blog yang membahas tentang SEO dan digital marketing, dan gue coba dapatkan backlink dari situs yang punya artikel tentang teknologi. Hasilnya, traffic dari backlink tersebut jauh lebih optimal dibandingkan dengan yang dari situs yang tidak relevan sama sekali.
3. Periksa Keaslian dan Kualitas Konten di Situs yang Memberikan Backlink
Backlink dari situs berkualitas akan ditempatkan di halaman yang memiliki konten yang relevan dan bernilai. Situs dengan konten spam atau berlebihan iklan cenderung merugikan website kamu. Jika backlink diletakkan di situs yang penuh iklan atau mengandung banyak pop-up, bisa jadi itu merusak pengalaman pengguna, dan Google bisa melihatnya sebagai situs berkualitas rendah.
Gue pernah kecewa ketika membeli backlink dari situs yang punya konten kurang bermanfaat meskipun DA-nya tinggi. Ternyata, meskipun backlinknya berasal dari situs populer, Google tetap melihatnya sebagai situs dengan kualitas rendah, karena kontennya kurang relevan dan terlalu banyak iklan. Jadi, pastikan konten situs tempat backlink kamu muncul itu berkualitas tinggi dan bermanfaat.
4. Tautan Harus Natural dan Menggunakan Anchor Text yang Tepat
Anchor text adalah teks yang digunakan untuk mengarahkan pengunjung ke halaman lain melalui backlink. Sebuah backlink yang berkualitas harus menggunakan anchor text yang relevan dan alami, bukan keyword stuffing atau teks berulang-ulang yang dibuat hanya untuk manipulasi SEO.
Penting juga untuk melihat bahwa anchor text yang digunakan tidak terlalu dipaksakan. Misalnya, kalau situs kamu membahas SEO, jangan sampai semua anchor text mengandung kata kunci yang persis sama, seperti “SEO terbaik” atau “jasa SEO murah”. Ini malah bisa membuat Google menganggap website kamu melakukan taktik manipulatif.
Solusi: Pastikan anchor text yang digunakan untuk backlink bersifat natural, variatif, dan sesuai dengan konten yang sedang dibahas. Jangan paksakan penggunaan keyword yang berlebihan. Kalau bisa, pilih anchor text yang lebih deskriptif dan sesuai konteks.
5. Periksa Apakah Backlink Ditempatkan di Halaman yang Relevan
Sebuah backlink dari halaman yang relevan akan jauh lebih berharga daripada yang ditempatkan di halaman yang tidak terkait dengan topik yang kamu bahas. Misalnya, kalau kamu mendapatkan backlink dari halaman yang membahas tips SEO, itu jauh lebih baik daripada backlink yang ada di halaman tentang tentang kami atau kontak.
Google menganggap halaman yang lebih relevan dengan topik yang dibahas sebagai sumber informasi yang lebih kredibel. Jadi, pastikan backlink kamu ditempatkan di halaman yang memiliki hubungan erat dengan topik atau niche website kamu.
Gue pernah membeli backlink yang diletakkan di halaman tentang kami, yang jelas-jelas tidak relevan dengan niche gue tentang digital marketing. Tentu saja, dampaknya nggak terlalu signifikan, dan gue belajar untuk lebih cermat dalam memilih posisi backlink.
6. Cek Kecepatan Peningkatan Backlink
Backlink yang terburu-buru datang dalam jumlah yang sangat banyak dalam waktu singkat bisa dianggap tidak alami oleh Google. Kecepatan peningkatan backlink ini harus terlihat natural dan bertahap. Google sangat cerdas dalam mendeteksi taktik manipulatif, seperti pembelian backlink dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Kamu perlu hati-hati dengan backlink yang datang terlalu cepat. Misalnya, kalau website kamu tiba-tiba mendapatkan seratus backlink dalam seminggu dari berbagai situs yang tidak dikenal, Google bisa mencurigainya sebagai taktik black-hat SEO.
Solusi: Pastikan bahwa backlink yang kamu dapatkan datang secara bertahap dan alami. Jangan terburu-buru untuk meningkatkan jumlah backlink, karena ini bisa berdampak buruk bagi website kamu.
7. Cek apakah Backlink Diberikan dari Situs yang Terpercaya
Sebelum membeli backlink, pastikan situs yang memberikan backlink ke website kamu tidak terlibat dalam praktik manipulatif, seperti link farms atau spammy tactics. Situs-situs tersebut mungkin memiliki DA tinggi, tetapi kalau terlibat dalam teknik black-hat SEO, ini justru bisa merusak reputasi website kamu di mata Google.
Solusi: Gunakan alat seperti Ahrefs, Moz, atau SEMrush untuk mengecek apakah situs yang memberikan backlink terpercaya atau terlibat dalam praktik manipulatif. Hindari membeli backlink dari situs yang memiliki riwayat penalti Google.
Kesimpulan
Jadi, jika kamu ingin membeli backlink yang berkualitas, pastikan kamu memperhatikan beberapa faktor penting, seperti otoritas domain, relevansi dengan niche, keaslian konten, dan penempatan anchor text. Hindari membeli backlink dari situs-situs yang spammy atau yang bisa mencurigakan Google. Pastikan juga bahwa backlink datang secara bertahap dan natural. Dengan cara ini, backlink yang kamu beli akan benar-benar memberi dampak positif pada SEO website kamu.
Jangan terburu-buru dalam membeli backlink, dan selalu pastikan bahwa setiap backlink yang kamu dapatkan benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan standar kualitas SEO yang baik. Happy SEO!